
PuskesmasOepoi Kupang
Kelurahan Oebufu
Kecamatan Oebobo
Kota Kupang
Nusa Tenggara Timur
Lahir di Waiwerang Adonara bekerja sebagai staf penyuluh kesehatan masyarakat di Puskesmas Oepoi sejak tahun 2010
Kegiatan survey indeks kepuasan masyarakat yang dilakukan oleh puskesmas oepoi ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan penyelenggaraan pelayanan public, serta untuk mendapatkan umpan balik (feedback) secara berkala atas pencapaian kinerja/kualitas pelayanan di puskesmas oepoi.
Puskesmas oepoi dalam masa pandemi tetap melakukan pelayanan imunisasi pada kelompok bayi balita di sarana UKBM yakni posyandu. Penyelenggaraan imunisasi di posyandu binaan puskesmas oepoi tetap mengikuti protokol kesehatan yang dituangkan dalam juknis pelayanan imunisasi di masa pandemi.
Mungkin anda pernah mendengar tes serologi rapid test untuk COVID-19. Sebenarnya, rapid test bukanlah tes untuk mendiagnosis COVID-19. Rapid test hanyalah pemeriksaan penyaring atau skrining untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG yang dihasilkan tubuh ketika terpapar virus Corona.
Prosedur pemeriksaan rapid test dimulai dengan mengambil sampel darah yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya.
Hasil rapid test positif menandakan bahwa orang yang diperiksa pernah terinfeksi virus Corona. Meski begitu, orang yang sudah terinfeksi virus Corona dan memiliki virus ini di dalam tubuhnya bisa saja mendapatkan hasil rapid test yang negatif karena tubuhnya belum membentuk antibodi terhadap virus Corona.
Hasil positif pada rapid test juga tidak bisa dijadikan penentu bahwa seseorang terinfeksi virus Corona. Hal ini karena antibodi yang terdeteksi bisa saja IgM dan IgG yang dibentuk oleh tubuh karena infeksi virus yang lain, termasuk virus dari kelompok coronavirus selain SARS-CoV-2. Hasil seperti ini dikatakan hasil positif palsu (false positive)
Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan Covid-19 adalah segala upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat agar berdaya dan mampu berperan serta mencegah penularan Covid-19. Peran lintas sektor sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan penularan covid-19 ini. Pemerintah Kota Kupang melalui tim satgas covid-19 di tingkat kelurahan memiliki tugas dan tanggungjawab yang tertuang dalam surat keputusan tim satgas disetiap kelurahan. Puskesmas oepoi dalam pelayananannya memiliki empat kelurahan yang menjadi tanggung jawabnya. Diantaranya kelurahan Oebufu, Kayu Putih, Tuak Daun Merah dan Liliba. Setiap kelurahan memiliki langkah antisipasi yang berbeda beda untuk mengatasi penularan Covid-19 ini.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh satgas kelurahan adalah pemantauan kegiatan masyarakat yang melibatkan banyak orang, penerapan kawasan wajib masker, himbaun penggunaan media cuci tangan disetiap rumah, pemantauan penerapan social distancing pada tempat tempat umum dan masih banyak kegiatan lainnya yang dilakukan oleh satgas kelurahan. Kegiatan ini melibatkan masyarakat sehingga masyarakat sendiri ikut merasakan betapa pentingnya kerjasama antara lintas sektor guna memutuskan mata rantai penularan Covid-19.
New normal adalah langkah percepatan penanganan COVID-19 dalam bidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Skenario new normal dijalankan dengan mempertimbangkan kesiapan daerah dan hasil riset epidemiologis di wilayah terkait. Penerapan new normal ini akan bersamaan dengan pendisiplinan protokol kesehatan yang dikawal jajaran Polri dan TNI. Selanjutnya, tatanan normal yang baru akan diperluas jika dinilai efektif.
Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2 yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Puskesmas merupakan garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 karena berada di setiap kecamatan dan memiliki konsep wilayah. Dalam kondisi pandemi COVID-19 ini, Puskesmas perlu melakukan berbagai upaya dalam penanganan pencegahan dan pembatasan penularan infeksi.
Dalam upaya pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Puskesmas Oepoi sebagai salah satu puskesmas di Kota Kupang dalam pelaksanaan pelayanannya tetap memperhatikan kaidah-kaidah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan physical distancing guna membatasi penularan infeksi ataupun memutuskan mata rantai penularan.
Sejak masyarakat dikagetkan dengan berita terkonfirmasinya pasien covid-19 di propinsi DKI Jakarta, NTT khususnya Kota Kupang diliputi kekhawatiran terkait penularan penyakit yang diketahui sangat cepat dan mematikan ini.Kekwatiran masyarakat ini didasari oleh terus bertambahnya pasien yang terkonfimasi covid 19 yang tersebar diberbagai negara khususnya Indonesia. Negara China tepatnya di kota Wuhan yang pertama kali ditemukannya penyakit ini terus melakukan berbagai upaya untuk memutuskan rantai penularan penyakit ini.
Sarana pelayanan kesehatan khususnya puskesmas oepoi melakukan berbagai upaya untuk menginformasikan kepada masyarakat terkait Covid-19 baik itu didalam maupun luar gedung. Penyebarluasan informasi tentang apa itu covid-19, bagaimana cara penularan dan pencegahannya dianggap sangat penting bagi masyarakat mengingat covid-19 ini merupakan penyakit yang ditularkan oleh virus yang baru ditemukan.
Sosialisasi terus dilakukan puskesmas kepada masyarakat, mengingat penularan penyakit ini diakibatkan oleh perilaku masyarakat yang belum menyadari betul pentingnya perilaku hihup bersih dan sehat khususnya cuci tangan dan etika batuk yang benar
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadi peningkatan dan penularan penyakit atau masalah masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan (Depkes RI, 2004). Puskesmas oepoi melalui program surveilans melakukan kegiatan rutin penyelidikan epidemiologi kasus diare. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memeperoleh informasi tentang bagaimana perkembangan dan penyebaran penyakit diare di masyarakat. Disamping itu juga untuk mendapatkan gambaran lingkungan dan perilaku hidup bersih sehat ditingkat rumah tangga. Lingkungan dalam hal ini menyangkut ketersedian dan akses terhadap jamban dan juga ketersedian air bersih. Selanjutnya dalam kaitannnya dengan perilaku maka akan diamati bagaimana penerapan cuci tangan menggunakan air bersih dan juga perilaku stop buang air besar sembarangan. Kegiatan penyelidikan ini dilaksanakan ini di kelurahan Tuak Daun Merah. Diare merupakan penyakit berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian dan dapat menimbulkan letusan kejadian luar biasa (KLB).